PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Aliran - aliran Gereja dan Kronologis Perpecahan
ALIRAN – ALIRAN GEREJA
I.
Aliran
Lutheran
Aliran ini
berpedoman kepada Martin Luther, dan aliran ini merupakan aliran tertua, jumlah
penganutnya sekitar 60 juta jiwa, yang tersebar hampir di 100 negara di 5 benua
( Eropa, Amerika, Afrika, Asia dan Australia ), dari seluruh umat kristen di
indonesia, sekitar hampir 90% mengaku masuk rumpun Lutheran. Di indonesia
sendiri setidaknya ada 8 organisasi gereja yang menganut aliran Lutheran, serta
menjadi anggota LWF (Lutheran World Federation) yaitu :
a. HKBP
– Huria Kristen Batak Protestan.
b. GKPS
– Gereja Kristen Protestan Simanlungun.
c. GBKP
– Gereja Batak Karo Protestan.
d. GKPI
– Gereja Kristen Protestan Indonesia.
e. HKI
– Huria Kristen Indonesia.
f. GKLI
– Gereja Kristen Luther Indonesia.
g. GKPA
– Gereja Kristen Protestan Angkola.
h. GKPM
– Gereja Kristen Protestan Mentawai.
Ada
beberapa pokok ajaran yang diterapkan oleh aliran Lutheran, antara lain :
a. Pusat
ajarannya adalah Firman dan Sakramen
b. Sakramen
Babtisan
dianggap setara dengan sunat pada zaman Abraham
Perjamuan
Kudus, hakikat rohaninya sebagai Tubuh dan Darah Kristus, sedangkan hakikat
Jasmani dianggap tetap sebagai Roti dan Anggur saja
c. Jabatan
dan Tata Gereja
Jabatan
terpenting dan yang memerlukan tahbisan khusus adalah jabatan pemberita Firman
dan pelayan Sakramen yaitu Pendeta, Penatua, Guru (Pengajar), Diaken, Pemimipin
Nyanyian. Dan semuanya itu tidak dianggap sebagai jabatan gerejawi yang
bersifat permanen, boleh ada dan boleh tidak ada, tetapi pengikut Lutheran pada
umumnya selalu mengadakannya.
d. Tata
Ibadah
Bagian
terpenting dalam ibadah adalah bagaimana agar jemaat mengalami dengan nyata
tindakan penyelamatan Allah di dalam Kristus. Nyanyian dan musik mendapat
tempat yang sangat penting, dan formasi ibadhnya dituangkan dalam bentuk buku
ibadah atau Agenda.
II.
Aliran
Calvinis ( Reformed; Presbyterian )
Aliran ini
lebih sering disebut Reformed / Presbyterian, dan aliran ini hampir sama tuanya
dengan Lutheran, tokoh pedoman dalam aliran ini adalah Johannes Calvin (Jean
Calvin). Penganutnya kedua terbesar setelah Lutheran, tersebar di 5 Benua.
Sekitar 173 gereja hingga tahun 1990 bergabung kedalam WARC (World Alliance of
Reformed Churches), Sejak WARC bergabung dengan ICC (International
Congregational Council) pada tahun 1970 gereja Kongresional juga bergabung
didalamnya.
Beberapa
Gereja yang mengaku masuk ke dalam aliran Calvinis, antara lain :
1. GPM Gereja
Protestan Maluku
2. GMIM Gereja
Masehi Injili Minahasa
3. GMIT Gereja
Masehi Injili di Timor
4. GPIB Gereja
Protestan di Indonesia Barat
5. GBKP Gereja
Batak Karo Protestan
6. GKI Gereja
Kristen Indonesia
7. GKP Gereja
Kristen Pasundan
8. GKJ Gereja
Kristen Jawa
9. GKJW Gereja
Kristen Jawi Wetan
10. GKPB Gereja
Kristen Protestan di Bali
11. GKS Gereja
Kristen Sumba
12. GMIST Gereja
Masehi Injili Sangir Talaud
13. GKST Gereja
Kristen Sulawesi Tengah
14. GKSS Gereja
Kristen Sulawesi Selatan
15. GEPSULTRA Gereja
Kristen Sulawesi Tenggara
16. GMIH Gereja
Masehi Injili Halmahera
17. GKE Gereja
Kalimantan Evangelis
18. GKI
Irja Gereja
Protestan Indonesia di Irian Jaya
19. Gereja
Toraja
20. Gereja
Reformed Injili Indonesia
21. Gereja
Presbyterian Injili Indonesia
Ada
beberapa pokok ajaran dan praktek di dalam aliran ini :
1. Inti
dan titik tolak ajaran ini adalah Teologi Kedaulatan dan Kemuliaan, mereka
meyakini kedaulatan Allah dalam perkara penciptaan dan keselamatan, tujuan dari
karyaNya adalah untuk kemuliaannya, dan didalam ajaran ini juga ditemukan
istilah “Predestinasi” atau penebusan yang terbatas.
2. Hakikat
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang telah diselamatkan berkat kasih
karunia Allah di dalam Yesus Kristus, yang telah dibenarkan kendati tetap
manusia berdosa.
3. Dalam
tata gereja dan Jabatan, calvin membagi 4 jawatan, yakni : Gembala/Pendeta,
Pengajar, Penatua, dan syamas/diaken.
4. Dalam
hal disiplin gereja, dilakukan penegakan ketertiban dan pengawasan ajaran
maupun perilaku secara ketat yang bertujuan untuk mempertahankan kesucian
gereja sebagai persekutuan yang merayakan perjamuan kudus, supaya nama Allah
tetap dimuliakan dan tidak dicemarkan, dan melindungi orang-orang baik di dalam
gereja, supaya akhlak mereka tidak dirusak oleh pergaulan dengan orang-orang
jahat.
5. Didalm
Ibadah setiap pelayanan memiliki arti tersendiri,
a. Khotbah
: mempunyai fungsi pengajaran
b. Nyanyian
: mazmur adalah nyanyian yang paling layak memuji Allah
c. Babtisan
: menandakan bahwa kita telah ikut serta dalam kematian dan kebangkitan
Kristus, dan menjadi satu dengan Dia.
d. Perjamuan
Kudus : adalah tanda yang ditetapkan Allah melalui AnakNya Yesus Kristus,
supaya melalui roti dan anggur, manusia dipersatukan dengan tubuh dan darah
Kristus.
III.
Anglican ( Episcopal )
Untuk
Indonesia jemaat Anglican masih hanya ada 2, yakni di Jakarta dan Surabaya, dan
jemaatnya rata-rata terdiri dari warga Inggris, aliran ini lebih banyak berkembang
di daerah-daerah bekas jajahan Inggris. Aliran ini muncul di Amerika dengan
nama baru yaitu Episcopal. Aliran ini juga berkembang di Filipina dan Korea
Selatan. Tokoh yang cukup terkenal dari aliran ini adalah Uskup Desmond Tutu
dari Afrika Selatan, yang selalu memperjuangkan hak dan status ras kulit hitam.
Aliran
anglican muncul diawali dari konflik antara Raja Henry VIII dengan Paus Clemens
sehubungan dengan masalah perkawinannya, yang diakhiri dengan putus hubungan
antar Raja Henry VIII dengan Roma pada tahun 1534. Diikuti dengan pendapat
bahwa Gereja tak perlu terikat pada Paus di Roma, inilah yang mengawali
lahirnya aliran Anglican. Pokok ajaran aliran ini disajikan dalam beberapa
dokumen penting, seperti : Buku Doa Umum, yang berisi tentang :
1. Sejumlah
model tata ibadah,
2. Pengakuan-pengakuan
iman,
3. Tata
cara pelayanan sakramen babtis dan perjamuan kudus,
4. Tata
cara penetapan jabatan gerejawi,
5. Rumusan
doa menurut waktu dan tujuannya,
6. Nyanyian
Mazmur.
Garis
besar ajaran Anglican antara lain :
1. Otoritas
di dalam gereja, merupakan gabungan 3 unsur (Alkitab, Tradisi dan Akal Budi)
yang tidak boleh dipisahkan satu dengan yang lain. Alkitab merupakan penyataan
atau penyingkapan diri Allah secara pribadi, Tradisi merupakan produk dari
proses perenungan dari Gereja tentang pengalamannya dengan Allah, sedangkan
Akal Budi lebih mengacu kepada daya nalar manusia untuk menentukan kebenaran.
2. Inkarnasi,
menduduki tempat sentral dalam ajarannya.
3. Sakramen,
terdiri dari babtisan dan perjamuan kudus, babtisan merupakan tanda
pengakuan akan Kristus dan penolakan akan kejahatan, dan perjamuan kudus bukan
sekedar pengenangan, tetapi dikuatkan oleh tubuh dan darah rohani Kristus.
4. Pengakuan
Dosa dan Pengampunan, dianggap sangat penting dan dipertahankan, karena si
pengaku menerima pengampunan dari Allah melalui pernyataan Imam.
5. Penthabisan,
dipandang sebgai aturan suci, ada 3 golongan pelayanan yang harus ditahbis,
Uskup, Imam dan Diaken, tetapi hanya Uskup yang memiliki kuasa mentahbiskan.
Khusus pentahbisan imam wanita, baru diadakan pada tahun-tahun terakhir, pada
awalnya tidak diperbolehkan
6. Perkawinan,
mengandung nilai-nilai sakramental, perceraian tidak diperbolehkan.
7. Peminyakan
(Pengurapan orang sakit), mengandung nilai sakramental, hanya dapat dilakukan
oleh Uskup atau Imam.
IV.
Mennonit
Aliran
mennonit dimulai di Swiss pada tahun 1525, sedangkan di Indonesia sendiri
hadir
lewat 2 organisasi gereja GITJ (Gereja Injili di Tanah Jawa) berpusat di Pati
dan PGKMI (Persatuan Gereja-Gereja Kristen Muria Indonesia) berpusat di
Semarang. Mennonit berasal dari nama Menno Simons, yang menganut garis moderat
dan anti kekerasan. Pokok ajaran Mennonit, antara lain :
1. Alkitab
sebagai satu-satunya patokan iman dan perilaku , Alkitab ada untuk membebaskan
manusia dari dosa, dengan konsep kebebasan hati nurani.
2. Kuasa
Roh Kudus, bila kristen berkumpul dan firman diberitakan, sebagian mendengar ,
sebagian bernubuat, sebagian mempertimbangkan isinya, maka disitulah Roh Kudus
memimpin mereka kepada pengertian yang sama.
3. Penetapan-penetapan
di dalam PB, mennonit tidak memakai kata sakramen , tetapi penetapan, mennonit
berkeyakinan bahwa semua perintah dalam Perjanjian Baru harus dilaksanakan
secara harfiah oleh semua umat beriman dimanapun. Setiap gereja mennonit
memberlakukan serangkaian penetapan berikut, menurut keyakinan dan kebebasan
hati nuraninya.
a. Babtisan
b. Komuni
(Perjamuan Kudus)
c. Pembasuhan
kaki
d. Kecupan
suci
e. Pengurapan
(peminyakan)
f. Kerudung
(wanita), pada saat kebaktian
g. Perkawinan
h. Penumpangan
tangan pada saat pentahbisan
4. NIR(Tidak
Menggunakan) kekerasan, Mennonit menolak penggunaan kekerasan dalam kehidupan
pribadi, dan menolak dinas militer dalam segala bentuknya. Mereka menyesuaikan
diri kepada nats Alkitab “ jadikan semua bangsa muridku”, sehingga Mennonit
menolak kepolisian dan pengadilan.
5. Larangan
Bersumpah, didasarkan pada Amanat kristus dalam Mat 5 :33-37;
Mat
23:16-22; Yak 5:12, itulah sebabnya pengadilan ditolak, karena dalam
pengadilan, pada umumnya menggunakan kata Bersumpah””
6. Kepatuhan
Iman, tidak berdusta, tidak menipu, tidak berbahasa kasar, tidak pesta pora,
bergaya hidup sederhana, memberi perhatian terhadap sesama, rendah hati dan
sabar.
V.
Baptis
Gereja
Babtis merupakan gereja yang cukup besar, dengan anggota sekitar 35-50 juta
Jiwa,
tersebar di 5 benua, 80% berada di Amerika Serikat. Ada beberapa tokoh terkenal
dari aliran ini, antara lain :
* William Franklin (Billy) Graham –
Penginjil terkenal dunia
*
Marthin Luther King JR – pejuang keadilan bagi ras kulit hitam
*
Walter Raus Chenusch – Penerima Gospel Sosial
*
John D. Rockefeller – raja minyak yang sangat kaya raya
Aliran
babtis ini mengajarkan, bahwa babtisan dewasalah yang benar. Bayi yang dibabtis
waktu kecil haruslah dibabtis kembali, untuk Indonesia sendiri, pada tahun 1596
muncul Persekutuan Gereja-Gereja Babtis Irian Jaya (PGBIJ), dan pada waktu itu,
ada lima lagi organisasi gereja yang masuk kedalam aliran babtis, antara lain :
*
GGBI – Gabungan Gereja Babtis Indonesia
*
GPIBI – Gereja Perhimpunan Injili Babtis Indonesia
*
KGBI – Kerapatan Gereja Babtis Indonesia
*
GBII – Gereja Babtis Independent di Indonesia
*
Sinode Gereja Kristen Babtist Jakarta
Pokok
ajaran dan praktek aliran Babtis antara lain :
1. Alkitab,
merupakan Firman Allah yang diwahyukan, satu-satunya sumber ajaran yang benar,
pedoman iman, dan perilaku dan otoritas tertinggi untuk menentukan kebenaran
agamawi.
2. Gereja,
dipahami sebagai persekutuan dari pribadi-pribadi yang telah diselamatkan Allah
melalui pengorbanan dan penebusan Kristus.
3. Tanda-Tanda
Penetapan, terdiri dari Batisan dan Perjamuan Kudus.
a. Babtisan,
harus dilakukan dengan cara selam dan hanya dilayankan bagi orang dewasa, yang
sudah mampu memahami dan menyatakan imannya, karena memang begitulah dinyatakan
dalam Alkitab.
b. Perjamuan
Kudus, hakikatnya adalah pengenangan, suatu upacara simbolik yang membuktikan
bahwa pesertanya mengenang pengorbanan dan kematian Kristus.
4. Kemerdekaan
Setiap Jemaat, merupakan perwujudan dari gereja yang sejati.
5. Gereja
Harus Terpisah Dari Negara, dan harus ada jaminan kebebasan beragama bagi
setiap pribadi. Gereja atau jemaat tidak tunduk pada kuasa pemerintahan negara.
VI.
Metodis
Aliran ini
muncul pada abad-18, ditandai dengan bangkitnya semangat kebangunan rohani.
Tokoh utamanya aliran ini adalah 2 orang bersaudara Wesley John dan Charles. Di
Indonesia aliran ini sudah hadir sejak hampir 100 tahun lalu, yang terutama
mewakili kehadiran ini adalah Gereja Methodist Indonesia (GMI), yang berkantor
pusat di Medan.
Adapun
pokok ajaran aliran ini, antara lain :
1. Kelahiran
kembali (lahir baru), hanya dengan lahir barulah manusia bisa menjadi kristen
yang sungguh-sungguh.
2. Kesaksian
Roh, Roh Kudus ada di hati orang beriman, dan memberinya jaminan yang pasti
bahwa ia anak Allah.
3. Penebusan
Universal, penebusan dan keselamatan Allah disediakan Allah bagi semua orang
yang mau menerimanya.
4. Jatuh
dan kehilangan Kasih Karunia, manusia bisa kehilangan kasih karunia, bila pada
akhirnya ia murtad.
5. Kesucian
dan Kesempurnaan umat Kristiani, kesempurnaan itu harus dikejar dan diupayakan
terus-menerus di sepanjang hidup, dan lebih dititikberatkan pada kesempurnaan
motivasi dan kerinduan.
6. Penginjilan
dan semangat Injili, semua jemaat didorong untuk menginjil.
7. Izin
untuk mengangkat sumpah, boleh mengangkat sumpah, asalkan sesuai iman, kasih di
dalam keadilan dan kebenaran.
VII.
Pentakostal
Aliran ini
menyebut dirinya sebagai Pentakosta/Pantekosta, dulu Pentakosta atau Pantekosta
bersatu dalam wadah Dewan Pantekosta Indonesia (DPI), sejak 1998 berubah
menjadi Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), gereja yang
tergabung di dalamnya antara lain :
1. GIA
– Gereja Isa Almasih
2. GBIS
– Gereja Bethel Injil Sepenuh
3. GPPS
– Gereja Pantekosta Pusat Surabaya
4. GGP
– Gereja Gerakan Pentakosta
5. GBI
– Gereja Bethel Indonesia
6. GTdI
– Gereja Tuhan di Indonesia
Ada
beberapa pokok-pokok ajaran dalam aliran ini :
1. Alkitab,
merupakan firman Allah yang diilhamkan dan dinyatakan Allah kepada manusia,
untuk menjadi tata tertib bagi iman dan perilaku.
2. Allah,
Allah itu esa, tetapi menyatakan diri dalam 3 peribadi Bapa, Anak, dan Roh
Kudus. Ke dalam ketiga nama inilah setiap orang yang sudah menyatakan imannya
dibabtis.
3. Keselamatan,
adalah buah kasih karunia Allah, manusia diselamatkan melalui permandian,
kelahiran kembali dan pembaharuan oleh Roh Kudus.
4. Babtisan
ada 2 Jenis
a. Babtisan
Air, lambang kematian dan penguburan kemanusiaan yang lama dengan cara
menyelamkan ke dalam air orang yang sudah menyatakan pertobatan. Babtisan air
dilakukan kepada orang dewasa, karena yang mampu menyatakan pertobatan adalah
orang dewasa.
b. Babtisan
Roh dan Api, setiap orang percaya dilayakkan untuk memperoleh babtisan Roh dan
Api yang dijanjikan oleh Bapa.
5. Berbahasa
Lidah, babtisan Roh ditandai dengan berbahasa lidah.
6. Perjamuan
Kudus, merupakan sebuah pengenangan.
7. Penyembuhan
Ilahi, segala penyakit dapat dipulihkan di dalam Tuhan.
8. Akhir
Zaman, merupakan kedatangan Kristus kedua kalinya, pemerintahannya 1000 tahun,
dengan langit dan bumi yang baru. Pentakosta meyakini bahwa Yesus akan datang
dan memerintah dalam kerajaan.
9. Gereja,
diyakini sebagai tubuh Kristus, tempat Allah berdiam melalui RohNya
10. Ibadah
dan Upacara Gerejawi, dilakukan secara teratur pada hari minggu, ditambah
beberapa pertemuan Ibadah pada hari-hari biasa.
VIII.
Kharismatik
Gerakan
Kharismatik disebut juga pembaruan kharismatik atau gerakan pentakosta baru
(neo pentacostal). Kharismatik berasal dari bahasa yunani Charisma (bentuk
jamaknya charismata) yang berarti karunia-karunia roh. Kharismatik melakukan
jangkauan kepada umat non-pentakosta melalui organisasi FGBMFI (The Full Gospel
Business Men`s Fellowship International) yang dibentuk oleh Demos Shakarian.
Dalam
aliran ini lebih ditekankan “pengalaman rohani” ketimbang rumusan ajaran, ada
beberapa pokok ajaran yang berkembang dalam aliran ini, antara lain :
1. Berpumpun
pada Yesus, yakni keyakinan bersama bahwa Yesus adalah pemberi babtisan Roh
Kudus, Tuhan Yesus hadir dalam setiap ibadah kristiani, berbicara melalui
firman, membebaskan manusia dari si jahat, dan memberi kesembuhan.
2. Pujian,
hasil pertama dari babtisan roh adalah luapan pujian dari hati orang-orang
percaya.
3. Kecintaan
pada Alkitab, karimatik ditandai oleh kecintaan dan kehausan besar akan kitab
suci.
4. Allah
berbicara hari ini, menganggap bahwa Allah berbicara kepada umatNya sama seprti
dulu.
5. Penginjilan,
kedatangan Roh Kudus melalui babtisan roh memimpin kepada penginjilan.
6. Kewaspadaan
akan si jahat, acara pengusiran setan sangat penting, dihubungkan dengan
pengalaman Yesus di padang gurun.
7. Karunia-Karunia
Roh, isi karunia dalam 1 Korintus 12:8-10, menjadi ciri khas pentakosta.
8. Pengharapan
Akhir Zaman, merangkum seluruh aspek pandangan dan praktik gerakan karismatik.
IX.
Injili
( Evangelical )
Ada
beberapa gereja yang masuk dalam aliran Injili, antara lain :
1. GMIM
– Gereja Masehi Injili Minahasa.
2. GMIT
– Gereja Masehi Injili di Timor.
3. GMIH
– Gereja Masehi Injili Halmahera.
4. GMIST
– Gereja Masehi Injili Sangir Talaud.
5. GKI
Irja – Gereja Kristen Injili di Irian Jaya.
Tonggak
yang menandai kehadiran gerakan ini di Indonesia adalah YPPII ( Yayasan
Persekutuan Pekabaran Injil di Indonesia ) tahun 1961, Institut Injili
Indonesia ( I3 ) tahun 1959, Seminari Alkitab Asia Tenggara ( SAAT ), dan
terakhir terbentuk Persekutuan Injili Indonesia ( PII ), dalam aliran Injili
terdapat sifat fundamentalisme. Kaum Injili dalam keyakinannya mempunyai
“Pernyataan Iman Seminari Fuller” yang terdiri atas :
a. Allah
yang kita sembah sempurna.
b. Allah
yang kita seru juruselamat berkarya dalam bentuk karya dan sejarah.
c. Kitab
suci yang kita taati adalah bagian hakiki yang patut dipercaya.
d. Manusia
yang menjadi alamat iman yaitu Yesus.
e. Kristus
yang kita percayai adalah perantara satu-satunya.
f. Roh
yang bekerja di dalam kita dalam artian Roh Kudus yang mengingatkan kita.
g. Kehidupan
yang harus kita hidupi adalah Allah yang mengangkat kita.
h. Allah
yang menciptakan Gereja, Am dan Rasuli, memanggil orang-orang berdosa kedalam
persekutuan tubuh Kristus.
i. Gereja
yang didalamnya kita melayani, Gereja diundang oleh Kristus untuk
mempersembahkan ibadah yang berkenan kepada Allah.
j. Pengharapan
dimasa depan, rencana penebusan Allah akan digenapkan oleh kedatangan kembali
Kristus.
X.
Bala
Keselamatan
Pokok
Ajaran Bala Keselamatan antara lain :
i) Sakramen,
Bala Keselamatan tidak mengakui sakramen babtis dan perjamuan kudus, karena
menurut mereka perjamuan kudus sudah mengarah kepada formalisme, dan juga
menurut aliran ini perjamuan kudus mengandung alkhohol, jika diberikan kepada
orang yang baru bertobat dari kebiasaan mabuk, maka ia kan kembali lagi kepada
kebiasaan mabuk.
ii) Bala
Keselamatan merupakan gerakan penginjilan, menurut aliran ini perjamuan kudus
tidak menjamin keselamatan.
iii) Menurut
aliran ini, sakramen tidak hanya dilayani oleh pria saja, tetapi bisa juga
dilakukan oleh wanita.
iv) Aliran
ini tidak mengakui Sakramen sebagai upacara suci kristiani, karena :
(1) Tidak
ada nats Alkitab yang secara nyata memperlihatkan bahwa TuhanYesus menetapkan
upacara-upacara tertentu.
(2) Didalam
Alkitab tidak ditemukan istilah sakramen.
(3) Oleh
Gereja, sakramen dipandang sebagai simbol persekutuan dengan Allah.
v) Menurut
Bala Keselamatan persekutuan dengan Allah atau dengan Kristus tidak perlu
melalui upacara-upacara formal-ritual.
vi) Yang
terpenting adalah babtisan Roh Kudus.
XI.
Adventis
Nama
Organisasi aliran ini adalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), aliran
ini muncul di Amerika Serikat, dan resmi menjadi organisasi Gereja pada tahun
1863. Aliran ini mulai muncul pada abad-19 melalui beberapa gerakan :
i) Milenium
– kerajaan 1000 tahun.
ii) Eskatologi
– akhir zaman.
iii) Parousia
– kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali.
iv) Apokaliptik
– penglihatan khusus.
Aliran ini
diresmikan pada 01 Oktober 1863, pokok ajaran aliran ini dirumuskan dalam
Pernyataan Iman yang terdiri dari 25 pasal, yang kemudian direvisi menjadi 22
pasal, dan pada akhirnya menjadi 27 pasal.
XII.
Saksi
Jehova ( Menara Pengawal )
Pada
awalnya Saksi Jehova menyebut dirinya Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab atau
menara pengawal. Saksi Jehova memiliki struktur organisi sebagai berikut,
Pokok
Ajaran Saksi Yehova antara lain :
a. Allah
Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, menurut Saksi Yehova ketiganya adalah
peribadi yang terpisah dan berbeda.
b. Alkitab,
menurut aliran ini Alkitab modern banyak salah penterjemahannya, sehingga
aliran ini menerbitkan Alkitab terjemahan sendiri yang berjudul “New World Translation
of Scriptores” pada tahun 1961.
c. Sejarah,
aliran ini membagi menjadi 3 bagian, yakni :
i. Dunia
Masa Lalu, Zaman Adam
ii. Dunia
Masa Kini, Masa Raja Nebukadnezar dan akan berkahir sampai perang Harmagedon.
iii. Dunia Masa Depan, kerajaan 1000 tahun,
disusul dengan kehidupan kekal dibumi dan disorga (144.000 orang pilihan).
d. Penebusan,
kristus dalam wujud manusia membebaskan manusia dari kutuk dan maut serta
membatalkan dosa.
e. Kedatangan
Kristus kedua kali dan Milenium, setelah terjadi perang antara malaikat Mikhael
dan Iblis disusul perang Harmagedon, akan muncul kerajaan 1000 tahun.
f. Batisan
dan Perjamuan, aliran ini menganggap bahwa Babtisan bukan sakramen, tetapi
dilaksanakan teratur, hanya pejabat Saksi Yehova yang dapat melakukannya,
sebelum dibabtis harus mengikuti katekisasi, lalu membuktikan pemahaman dan
pengetahuaannya, kemudian dapat dibabtis. Sedangkan perjamuan dianggap hanya
sebuah pengenangan.
g. Pertemuan
dan Peribadahan, Badan Penatua melayani tanpa Gaji dan bertanggung jawab atas
seluruh jemaat, serta memiliki anggota :
i. Penilik
Lapangan.
ii. Penilik
Studi Alkitab.
iii. Penilik Sekolah Pelayanan Teokratis.
Setiap
minggu diadakan 4 kali pertemuan dan latihan rutin, ada nyanyian pembukaan, doa
dan nyanyian penutup.
h. Disiplin
Organisasi, semua orang terikat pada tugas penginjilan, sarana mereka adalah
buku dan traktat, jika ada yang keluar dari organisasi ini dianggap tidak akan
memperoleh keselamatan.
i. Berbagai
larangan dan pantangan.,,
i. Berjudi,
ii. Merokok,
iii. Mabuk-Mabukan,
iv. Merayakan
Natal dan Paskah,
v. Menghormat
Bendera,
vi. Tidak
boleh ikut PEMILU,
vii. Tidak
boleh jadi PNS,
viii. Tidak
makan makanan yang mengandung darah,
ix. Transfusi
darah (donor maupun resipien),
x. Kegiatan
pencurahan darah, karena darah sama dengan kehidupan atau nyawa,
xi. Tidak
boleh masuk Militer, karena militer dianggap mengijinkan pertumpahan darah.
XIII.
Mormon
Aliran
Mormon menyebut diri sebagai “The Church Of Jises Christ Of The Latter Day
Saints” atau Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, aliran ini
memiliki lebih dari satu Kitab Suci, antara lain :
*
Alkitab.
*
The Book Of Mormon.
*
Pearl Of Great Price (Mutiara Yang Sangat Berharga).
Pokok
ajaran aliran ini diumuskan dalam Articles Of Faith (Pasal-Pasal Iman), yang
dimuat dalam Kitab Pearl Of Great Price. Aliran ini memiliki pasal-pasal
kepercayaan yang terdiri dari 13 pasal.
Adapun
pokok ajaran dari aliran ini, antara lain :
a. Allah,
aliran ini percaya kepada Allah yang Tri Tunggal.
b. Manusia,
manusia pada dasarnya berdosa, dan hanya akan selamat karena penebusan Kristus,
menurut Mormon manusia dapat menjadi Allah atau Ilah, bahkan menurut aliran ini
Abraham bersama Bapa-bapa leluhur Israel telah menjadi Ilah-Ilah. Bahkan
menurut aliran ini Adam adalah Allah di taman eden dengan banyak istri, itulah
sebabnya dalam aliran ini Poligami dibenarkan.
c. Kristus,
Pemuliaan dan Keselamatan, menurut aliran ini, bapa dari Yesus adalah adam, dan
Allah Bapa yang manusia mempunyai hubungan jasmani dengan Maria. Berbicara
tentang penebusan, menurut aliran ini penebusan Yesus menyediakan 2 macam
keselamatan, yaitu :
i. Keselamatan
Umum – berlaku bagi semua orang melalui kematian dan kebangkitan Kristus.
ii. Keselamatan
Pribadi – akan didapatkan dari ketaatan pribadi.
d. Alkitab,
bukanlah kaidah tertinggi, yang diutamakan adalah Kitab Mormon,
Ajaran&Perjanjian, dan Mutiara Yang Sangat Berharga.
e. Upacara
Di Bait Suci, ada beberapa upacara di bait suci, antara lain :
i. Babtisan
orang mati.
ii. Endowment
(Penganugerahan)\
Dalam
upacara ini Pria dan Wanita dipisahkan dalam acara mandi istimewa, diurapi
dengan minyak, dimulai dari kepala, dan semua organ penting tubuh, Alat kelamin
diberi urapan dan berkat khusus supaya berfungsi dengan baik.
iii. Perkawinan
sekali untuk kekekalan
XIV.
Christian
Science
Aliran ini
disebut juga Gereja Khusus Ahli Ilmu Pengetahuan, pokok ajaran aliran ini,
antara lain :
a. Allah,
Yesus Kristus dan Roh Kudus, dipercayai sebagai Allah Tri Tunggal.
b. Manusia,
karena Allah adalah manusia juga roh, maka tujuan akhir manusia harus
seluruhnya rohani dan sama sempurnanya dengan Allah.
c. Dosa
dan Penyakit, dosa, sakit dan maut sebenarnya tidak ada, bukan merupakan hal
yang nyata, hanya merupakan kekeliruan penglihatan, atau salah tangkap belaka
saja.
d. Keselamatan
dan Kesembuhan, dalam hal ini aliran ini memahami Allah adalah kehidupan, kebenaran
dan kasih, maka manusia sejati tidak ada penyakit dan maut, karena kehidupan
tidak bisa dirusak.
e. Zaman
Akhir, aliran ini tidak mengakui kedatangan Tuhan Yesus untuk yang kedua
kalinya, tidak ada kerajaan maut atau neraka, tidak ada kebangkitan tubuh,
tidak ada penghakiman akhir, dan tidak ada langit dan bumi yang baru. Aliran
ini meyakini bahwa yang ada adalah Akhir Zaman individual atau kematia yang
berarti masuk ke kehidupan bebas dari kebendaan.
f. Ibadah
dan Sakramen, sama seperti ibadah lainnya, ada Nyanyian, doa, dan lain-lain,
yang berbeda adalah Doa Bapa kami yang disorga, diganti menjadi :
Allah, Ibu-Bapa kami, mahaselaras,
Yang Esa, yang patut disembah.
KerajaanMu telah datang; Engkau
senantiasa hadir.
Insafkanlah kami mengetahui, bahwa
Allah – seperti di surga,
demikian juga di bumi – mahakuasa,
mahatinggi.
Berilah kami kasih karunia untuk
hari ini; beri makanlah
perasaan kasih yang sangat
kelaparan;
Dan kasih dicerminkan dalm kasih;
Dan Allah tidak membawa kami ke
dalam pencobaan, melainkan
melepaskan kami daripada dosa,
penyakit dan maut.
Karena Allah itu tidak berhingga,
yang mahakuasa, segala Hidup,
Kebenaran, Kasih, atas semua dan
Semua.
XV.
Scientology
XVI.
Gerakan
Zaman Baru
Perpecahan
Puncak dari penyalahgunaan ajaran Gereja diawali dengan
penjualan surat indulgensi oleh gereja kepada masyarakat. Praktik ini sendiri
sebenarnya bertentangan dengan ajaran iman Gereja Katolik. Martin
Luther, seorang rahib, memutuskan untuk melakukan pembaharuan
dengan melakukan pemberontakan terhadap Gereja Katolik dengan memakukan 95
dalil Luther di pintu Gereja
Kastil di Wittenberg, Jerman, 31 Oktober 1517, dan membangun gereja tandingan
baru. Sedangkan Ignatius
Loyola, pendiri ordo Yesuit dalam Gereja Katolik, berusaha melakukan
pembaharuan dari dalam, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan
teologi Kristen yang ketat kepada para klerus, terutama dalam kepatuhan penuh
pada otoritas dan ajaran Gereja, agar praktik korup dalam Gereja berkurang dan
tidak menjadi-jadi. Konsili
Trente merupakan
konsili yang diadakan sebagai reaksi dari reformasi Martin Luther, di mana
reformasi Martin Luther dianggap oleh Gereja Katolik sebagai tindakan yang
memperparah kondisi kekristenan. Dalam Konsili Trente-lah ajaran iman Gereja
Katolik dipertegas (termasuk penegasan kanon Alkitab Katolik) demi menekan dan
mengurangi berbagai macam penyalahgunaan yang sewenang-wenang dalam tubuh
Gereja.
Ketika Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci menjadi bahasa
Jerman, pengikut-pengikutnya mulai memiliki pandangan yang berbeda-beda akan
Kitab Suci tersebut, lalu terjadilah pertentangan penafsiran antara umat satu dengan
yang lain, salah satu kasusnya adalah pertentangan antara denominasi protestan
reformed-nya Zwingli dan denominasi anabaptis, reformed-nya Calvinis dengan
Arminian, dan masih banyak lagi. Inilah yang membuat agama Kristen Protestan
sekarang banyak terbagi-bagi lagi menjadi denominasi-denominasi lagi.
Cabang-cabang utama
Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi
berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan.
Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama:
·
Katolik (denominasi tunggal Kristen terbesar,
termasuk Gereja Katolik Ritus Timur, dengan satu koma dua miliar penganut total,
lebih dari setengah dari jumlah total penganut agama Kristiani)
·
Protestanisme (terdiri dari berbagai macam denominasi
dan pemikir dengan berbagai macam penafsiran kitab suci, termasuk Lutheranisme, Anglikanisme, Calvinisme,Pentakostalisme, Methodis, Gereja
Baptis, Karismatik, Presbyterian, Anabaptis, dsb.)
·
Ortodoks
Timur (denominasi
tunggal Kristen terbesar kedua, dan merupakan denominasi Kristen terbesar di
Eropa timur)
Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala
Keselamatan, Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-19 maupun
abad ke-20, dll.
Komentar
Posting Komentar